Senin, 13 April 2015

industri bata merah genteng dan kusen cor Turen










Produksi bersama dalam satu wilayah desa memang sangat menguntungkan terutama dalam efisiensi. Mulai dari pengumpulan bahan sampai pemasaran ke end user(konsumen). Di desa kami (Jeru kecamatan Turen) yang lebih dari 70% penduduknya bergantung dari produksi bata merah.
Di desa Jeru atau masyarakat menyebutnya Panjer adalah desa pembuat bata terbesar di Malang Raya, cakupan produksi yang besar tenaga kerja terampil dan bahan baku yang tersedia menghasilkan produksi bata yang berkualitas tinggi dengan harga yang sangat kompetitif, terbukti dari penjualan yang mencakup seluruh wilayah Malang kota dan Kabupaten dan sebagian Kabupaten Blitar timur.
Sebagai salah satu pengrajin bata di Jeru kecamatan Turen kami sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM akhir-akhir ini. Karena berbeda dengan Genteng atau Kusen Cor yang bisa disimpan setelah produksi maka harga bisa relatif stabil. Tapi Bata merah jika selesai di bakar maka harus segera dijual berapapun harga pasar yang sedang berlaku. kami tidak bisa berharap bantuan apapun dari pemerintah yang tidak memperhatikan produksi bata sebagai home industri primer didesa kami, walaupun menyerap tenaga kerja yang besar dan ahli, sudah seharusnya produksi bata merah lebih di modernisasi, pada kenyataanya cara produksi bata didaerah kami selama ini tidak mengalami modernisasi, hanya mesin pengaduk tanah yang digerakkan diesel saja.
kendala yang kami hadapi bukan itu saja, jika harga BBM naik seperti sekarang otomatis harga bahan baku tanah mulai naik dari 120 ribu per truk menjadi 130-140ribu per truk, belum lagi kayu yang naik dari 1 juta menjadi rata2 1,2-1,3juta per truk, sedangkan harga jualnya tergantung fluktuasi pasar, padahal jika BBM naik maka permintaan akan bahan-bahan bangunan menurun, otomatis bata harganya juga turun.
Jika Bata merah diproduksi rata2 dari desa Jeru maka desa Urek-urek yang terletak di barat dari Panjer yang masuk kecamatan Gondanglegi spesialis produsen Genteng, desa yang hanya berbatas sungai kecil dengan Jeru ini lebih dari separuhnya memproduksi macam-macam Genteng dari kualitas biasa sampai kualitas super.
Tertatanya sistem produksi juga keuangan dengan koperasi dan solidnya kerjasama antara tenaga ahli produksi sampai reseller Genteng di seluruh daerah penjualan, membuat harga genteng relatif stabil. maka dari itu harga yang ditawarkan kepada buyer menjadi kompetitif. 
berbeda dengan dua desa sebelumnya yang mayoritas mengandalkan bata merah atau genteng, desa Talangsuko atau lebih dikenal dengan Padi menjadikan kerajinan pembuatan kusen cor sebagai komoditas utama. desa yang terletak di utara Jeru ini merupakan desa dengan home industri yang paling luas cakupan distribusinya, menurut malang pos yang diterbitkan beberapa hari yang lalu, industri kreatif yang dihasilkan dari desa Talang Suko ini di jual sampai surabaya madura bahkan kebarat sampai jawa barat. ketimur industri rumahan ini bahkan sampai merambah Banyuwangi.
Talang Suko selain memproduksi berbagai macam kusen cor juga memproduksi paving block, batako, pagar bahkan tiang dari cor.
jika anda memesan langsung kepada pelaku home industri selain dapat harga kompetitif juga ikut memperpendek mata rantai penjualan yang hanya menguntungkan tengkulak daripada pengrajinnya. Kami sebagai pengrajin Bata Merah Genteng dan macam-macam Kusen Cor menawarkan harga paling kompetitif kepada anda silahkan lihat update harga-harganya melalui blog ini di tulisan-tulisan selanjutnya.....
atau hubungi Arif di 085234510520

terima kasih  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar